Apa Arti dari Melempar Jumrah? Ini Jawabannya

28 Juni 2024

Melempar jumrah merupakan salah satu rangkaian dalam pelaksanaan ibadah haji. Melempar jumrah dilaksanakan di Kompleks Jembatan Jumrah yang berada di kota Mina. Melempar jumrah mempunyai arti tersendiri. Lantas apa arti dari melempar jumrah? 

Untuk mengetahui arti, sejarah, pelaksanaan, dan hukum dari melempar jumrah dalam ibadah haji, sekaligus untuk mengetahui rekomendasi biro umrah dan haji, Anda bisa simak dalam pembahasan berikut ini! 

Apa Arti dari Melempar Jumrah? 

Rangkaian ibadah haji melempar jumrah terlihat sepele, namun aslinya mempunyai arti yang sangat mendalam. Melempar jumrah dilaksanakan dengan melemparkan jumrah atau batu kecil ke tiga tiang, di mana ketiga tiang tersebut sebagai lambang setan. 

Dengan demikian, melempar jumrah dalam rangkaian ibadah haji bermakna sebagai simbolisasi dari umat Islam yang melakukan ibadah haji untuk melawan setan yang terkutuk. 

Bukan hanya itu, saat melempar jumrah dianjurkan melafalkan dzikir takbir memuji nama Allah SWT. Pada lafal takbir membuat manusia mengingat Allah SWT. Jadi, dengan melempar jumrah adalah bentuk ketaatan terhadap Allah SWT yang mana kegiatan ini membuat iblis kesal dan akan menjauh dari manusia. 

Jadi, inti lempar jumrah dalam ibadah haji adalah suatu ibadah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, diadakannya thawaf di Ka’bah, sa’i antara Shafa dan Marwa, sekaligus melempar jumrah, adalah cara untuk mengingat Allah SWT.” (HR. Abu Daud).

Sejarah Lempar Jumrah 

Sejarah apa arti dari lempar jumrah pada rangkaian ibadah haji bermula dari suatu peristiwa yang terjadi di masa Nabi Ibrahim as. Berdasarkan hadist, Rasulullah SAW bersabda tentang asal usul lempar jumroh. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. 

Rasulullah SAW bersabda, ketika Nabi Ibrahim as melaksanakan ibadah haji, ada iblis yang menampakkan diri terhadap Nabi Ibrahim tepatnya di lokasi jumrah Aqabah. 

Melihat kehadiran iblis terkutuk, Nabi Ibrahim as langsung melemparinya dengan tujuh batu kerikil sampai iblis tersebut masuk dalam tanah. Kemudian iblis tersebut menampakkan diri kembali di lokasi yang sekarang menjadi jumrah kedua. 

Nabi Ibrahim as lantas kembali melempari iblis terkutuk dengan batu kerikil sebanyak tujuh kali, iblis menghilang masuk ke tanah. Iblis terus mengganggu Nabi Ibrahim as dengan muncul pada lokasi yang sekarang adalah tempat melempar jumrah ketiga. 

Nabi Ibrahim as kemudian melempari kembali iblis tersebut dengan tujuh kerikil sampai iblis hilang dan masuk lagi dalam tanah. Dengan ini, bisa diambil kesimpulan bahwa ketika melakukan lempar jumrah, artinya jamaah haji merajam iblis dan sehat yang terlaknat. 

Pelaksanaan Lempar Jumrah

Pelaksanaan lempar  jumrah dilaksanakan pada hari ke-10 hingga 13 Dzulhijjah, setelah melakukan wukuf di Arafah. Durasi pelaksanaan lempar jumrah selama 4 hari tersebut terbagi dalam runtutan berikut: 

  1. 10 Dzulhijjah: Pelaksanaan jumrah aqabah. Waktunya dari terbit matahari sampai terbitnya fajar tanggal 11 Dzulhijjah 
  2. Pada hari tasyrik atau tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah: Pelaksanaan lempar 3 jumrah, yakni jumrah ula, jumrah wusta, dan jumrah aqabah. Waktunya dari terbenamnya matahari hingga terbit fajar. 

 Hukum Melempar Jumrah 

Melempar jumrah merupakan salah satu rukun yang wajib dilaksanakan ketika haji. Jika jamaah haji meninggalkan rangkaian ibadah ini, maka jamaah tersebut wajib membayar dam haji. 

Rekomendasi Biro Umrah dan Haji 

Bagi Anda yang ingin melaksanakan ibadah umrah dan haji bisa mempercayakan kepada kami di PT Persada Indonesia. Kami telah berpengalaman dalam memberangkatkan jamaah haji dan umroh. Kami tentu menawarkan dan menyediakan fasilitas terbaik yang membuat jamaah merasa nyaman dan aman. 

Demikianlah jawaban atas pertanyaan apa arti dari melempar jumrah? yang menarik untuk diketahui. Dan tunggu apalagi, bagi Anda yang ingin mencari biro perjalanan umrah dan haji, silakan hubungi kami sekarang juga! Semoga bermanfaat! 

Rate this post

Tinggalkan Balasan