Pada pelaksanaan ibadah haji dan umroh ada istilah hadyu dan dam yang lumrah dibicarakan dan didengar oleh umat muslim. Namun, apa perbedaan antara hadyu dan dam?
Kedua istilah tersebut dikenal sebagai suatu pembayaran karena tidak melaksanakan salah satu rukun dalam haji atau umrah. Meski demikian, kedua istilah ini mempunyai perbedaan yang signifikan. Lebih jelasnya, simak di sini!
Apa Perbedaan Antara Hadyu dan Dam?
Perlu Anda ketahui terlebih dahulu, jika dam wajib dipahami lebih awal dan dam bukanlah pelanggaran. Sementara istilah hadyu diperuntukkan bagi orang yang melaksanakan haji tamattu, yaitu umrah dilaksanakan sebelum haji. Haji tamattu biasanya banyak dijalankan oleh petugas haji Indonesia.
Istilah dam artinya darah, dalam kondisi ini artinya adalah membayar denda dengan menyembelih seekor kambing. Sementara hadyu adalah suatu persembahan kepada Tanah Haram baik berupa hewan atau yang lainnya. Dengan demikian hadyu dan dam mempunyai perbedaan sebagai berikut:
- Dam
Dam menurut bahasa artinya darah. Sementara menurut istilah operasional fuqaha maka dam merujuk pada banyak makna. Dam menunjukkan makna darah (tentang darah nifas, haid, hingga istihadhah), hukuman qishash, hadyu, kemudian ada berbagai macam darah pada wanita.
Adapun menurut konteks haji, dam maksudnya adalah hadyu, yakni hewan berupa sapi, kampung, maupun unta yang dinyatakan sah untuk berkurban. Hewan ini dihadiahkan untuk Tanah Haram.
Dam artinya juga merujuk terhadap memberi makan orang tidak mampu dan puasa untuk mengganti dari hewan hadyu. Hukum melaksanakan dam adalah wajib bagi seseorang yang ihram haji maupun umrah dan seseorang tersebut melakukan pelanggaran.
Maksud pelanggaran di sini tentang meninggalkan kewajiban nusuk atau ritual ihram pada umrah dan haji atau melakukan keharaman yang dilarang lainnya. Dam ada beberapa jenis, yaitu:
- Dam yang dilaksanakan karena tidak melaksanakan ibadah sesuai perintah dalam ihram. Dam ini adalah dam qiran, dam tamattu, dam fawat, dan sebab meninggalkan ibadah setelah bernazar, dan sebagainya.
- Dam yang dilaksanakan wajib karena cukur rambut dan taraffu atau mengambil kenyamanan, misalnya menggunakan wewangian, pakaian berjahit, pemotong kuku, dan masih banyak lainnya.
- Dam hukumnya harus dijalankan karena ihshar (terhalang dari seluruh jalan menyempurnakan nusuk hingga selesai).
- Dam wajib karena membunuh maupun membuat lumpuh hewan burung. Kondisi tersebut juga bisa terjadi karena memotong pohon Tanah Haram Makkah.
- Dam wajib sebab melaksanakan jimak ketika ihram. Jimak adalah kondisi yang disengaja, padahal ia tahu apa yang dilakukan adalah sebuah keharaman
- Hadyu
Selanjutnya, mengenai apa perbedaan antara hadyu dan dam, definisi hadyu adalah hewan kurban yang proses penyembelihan dilaksanakan di Tanah Haram dan bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sedangkan Sayyid Quthb menjelaskan bahwa hadyu adalah binatang kurban yang dibawa seseorang saat menunaikan haji dan umrah dan disembelih di akhir hari haji maupun umrah. Hewan hadyu adalah sapi, unta, dan kambing. Jenis-jenis hadyu adalah:
- Hadyu wajib
Hadyu wajib dilaksanakan dengan beberapa tujuan, yakni melaksanakan ihram tamattu dan ihram qiran. Orang yang menjalankan larangan Tanah Haram, seperti menebang pohon dan berburu hewan.
Seseorang yang tidak melaksanakan salah satu dari amalan kewajiban haji, misalnya ihram dari miqat, bermalam di Muzdalifah, melempar jumrah, dan sebagainya. Dengan demikian, hadyu di sini artinya denda atas tindakan yang dilakukan.
Melaksanakan hadyu juga diperuntukkan terhadap umat muslim yang tidak melaksanakan ketentuan ihram (selain bersetubuh), contohnya mencukur rambut dan memakai wewangian.
- Hadyu Sunnah
Hadyu sunnah diperuntukkan untuk seseorang yang menunaikan haji dan umrah dengan cara ifrad. Hadyu disunnahkan juga kepada wanita yang melaksanakan umrah maupun haji tanpa diiringi muhrim atau sendirian.
Rekomendasi Biro Umrah dan Haji di Persada Indonesia
Bagi yang ingin melaksanakan umrah dan haji, maka bisa bekerja sama dengan Persada Indonesia. Salah satu biro perjalanan haji dan umrah yang mempunyai izin resmi dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
Persada Indonesia berdiri pada tahun 1989. Layanan yang tersedia untuk para jamaah umrah dan haji sangat beragam dan pastinya bisa membantu perjalanan umrah dan haji semakin nyaman.
Demikianlah jawaban atas pertanyaan apa perbedaan antara hadyu dan dam? Untuk mengetahui info perjalanan haji dan umrah di Persada Indonesia, silakan hubungi customer service kami sekarang juga!
Tinggalkan Balasan