Masjid Nabawi di Madinah bukan hanya tempat ibadah yang megah, tetapi juga kompleks spiritual yang sangat luas dengan puluhan pintu masuk. Bagi jemaah yang pertama kali berkunjung, luasnya area dan banyaknya pintu yang terlihat mirip sering kali membuat bingung bahkan tersesat. Oleh karena itu, mengenal sistem penamaan, penomoran, dan warna pintu Masjid Nabawi menjadi pengetahuan penting sebelum Anda berangkat ke tanah suci.
Jumlah Pintu Masjid Nabawi
Masjid Nabawi memiliki lebih dari 100 pintu yang tersebar di berbagai sisi kompleks. Namun, pintu utama yang resmi dan memiliki nama khusus berjumlah sekitar 42-43 pintu besar. Setiap pintu memiliki penomoran dan tanda arah agar jamaah dari berbagai negara mudah mengenalinya.
Pintu-pintu ini berkembang seiring dengan perluasan masjid yang dilakukan oleh berbagai khalifah dan pemerintah Arab Saudi. Awalnya, Nabi Muhammad SAW hanya membangun beberapa pintu sederhana. Kini, dengan adanya perluasan modern, masjid ini dilengkapi sistem pintu yang terorganisir untuk mengakomodasi jutaan jamaah setiap tahunnya.
Warna Pintu Masjid Nabawi: Panduan Lokasi
Salah satu keunikan Masjid Nabawi adalah penggunaan warna berbeda pada setiap kelompok gerbang. Sistem ini dirancang untuk memudahkan jamaah mengenali lokasi dan arah tujuan mereka.
1. Gerbang Hijau (Nomor 301-308 & 365-369)
Gerbang berwarna hijau terletak di sisi utara masjid dan menghadap langsung ke arah kiblat. Lokasi ini sangat strategis karena berada dekat dengan Raudhah dan makam Nabi Muhammad SAW. Banyak jamaah yang ingin berziarah ke makam Rasulullah akan memasuki masjid melalui gerbang hijau ini.
2. Gerbang Ungu (Nomor 309)
Pintu berwarna ungu berada di sisi timur laut masjid, berdekatan dengan Masjid Abu Bakar dan Masjid Ghumamah. Area ini juga dekat dengan tempat pengambilan air zamzam gratis yang sering menjadi favorit jamaah untuk mengisi botol sebelum kembali ke hotel.
3. Gerbang Oranye (Nomor 310-327)
Jika Anda ingin menuju Pasar Bilal untuk membeli oleh-oleh atau kebutuhan sehari-hari, gerbang berwarna oranye adalah akses yang tepat. Terletak di sisi timur Masjid Nabawi, pintu ini juga berdekatan dengan Taman Saqifah Bani Saidah yang memiliki nilai sejarah penting.
4. Gerbang Merah (Nomor 328-338)
Gerbang merah sering dijuluki “pintu pertemuan” karena menjadi titik kumpul pasangan jamaah atau rombongan usai salat. Berlokasi di sisi selatan, tepat di belakang masjid, area ini dekat dengan pertokoan dan hotel tempat jamaah Indonesia biasanya menginap.
5. Gerbang Biru (Nomor 340-364)
Terletak di sisi barat Masjid Nabawi, gerbang biru sangat dekat dengan Makam Baqi—pemakaman para sahabat Rasulullah. Pintu ini juga menjadi tempat menunggu utama bagi jamaah yang hendak masuk ke Raudhah.
Nama-Nama Pintu Masjid Nabawi yang Ikonik
Babus Salam (Gerbang No. 1)
Babus Salam adalah gerbang terbesar dan paling dihiasi di Masjid Nabawi. Berlokasi di sudut barat laut, pintu ini merupakan salah satu pintu tertua yang dibangun pada masa Khalifah Umar sekitar tahun 640 M. Di atas gerbang ini tertera ayat dari Surah Al-Hijr ayat 46: “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman.”
Gerbang ini sangat ikonik dan menjadi pintu masuk favorit untuk menuju area Raudhah. Panel pintunya terbuat dari lebih dari 1.600 lembar kayu jati yang dirangkai dengan kuningan, bahkan ada satu pintu yang dilapisi emas 23 karat dengan berat mencapai 2.500 kilogram.
Bab Abu Bakar (Gerbang No. 2)
Terletak di sebelah Babus Salam ke arah utara, pintu ini dinamai dari nama sahabat Nabi, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Awalnya merupakan pintu masuk yang lebih kecil, namun telah diperluas seiring dengan renovasi masjid.
Bab Al-Rahmah (Gerbang No. 3)
Bab Al-Rahmah yang berarti “Pintu Rahmat” adalah salah satu dari tiga gerbang tertua yang dipasang langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Ukurannya hampir sama dengan Babus Salam namun dengan dekorasi yang lebih sederhana.
Bab Malik Fahd (Gerbang No. 20-22)
Pintu masuk utama dari sisi utara ini dinamai sesuai Raja Fahd bin Abdulaziz Al-Saud yang memerintah Arab Saudi dari 1982-2005. Ini adalah gerbang terbesar dengan dua menara tinggi dan tujuh pintu, serta diatapi oleh lima kubah megah.
Pintu 25: Pintu Khusus Jamaah Wanita
Pintu 25, yang juga dikenal sebagai Bab Khadijah atau Bab An-Nisa, adalah pintu khusus untuk jamaah perempuan. Terletak di sisi utara bagian timur, pintu ini memiliki papan penunjuk jelas bertuliskan “Women Entrance”.
Petugas keamanan akan memastikan hanya perempuan yang melintas dan langsung mengarahkan mereka ke area salat wanita yang nyaman. Pada waktu tertentu, Pintu 25 juga menjadi jalur masuk menuju Raudhah bagi jamaah wanita.
Bab Jibreel (Gerbang No. 40)
Pintu ini terletak di dinding timur dan dipercaya sebagai tempat Malaikat Jibril sering menemui Rasulullah SAW. Gerbang ini memiliki nilai spiritual yang mendalam bagi para jamaah.
Bab Al-Baqi (Gerbang No. 41)
Terletak paling dekat dengan pemakaman Baqi, gerbang ini memberikan akses langsung ke pemakaman bersejarah para sahabat Nabi yang terletak di sebelah timur masjid.
Tips Agar Tidak Tersesat di Masjid Nabawi
Dengan luasnya kompleks Masjid Nabawi, tersesat adalah risiko nyata yang dihadapi jamaah. Berikut beberapa tips penting:
1. Catat Nomor dan Warna Pintu Masuk
Saat memasuki masjid, selalu catat nomor pintu dan warna gerbang yang Anda gunakan. Ini sangat membantu saat Anda ingin keluar atau kembali ke titik awal.
2. Kenali Lokasi Hotel Anda
Ingat nama, alamat lengkap, dan landmark hotel Anda. Jika tersesat, Anda bisa menanyakan arah kepada petugas atau jamaah lain.
3. Bawa Identitas dan Kartu Hotel
Selalu bawa kartu identitas dan kartu hotel di saku atau tas kecil yang mudah dijangkau.
4. Gunakan Tas untuk Alas Kaki
Simpan sandal atau sepatu Anda di dalam tas kecil agar mudah dibawa masuk ke dalam masjid. Ini menghindari risiko kehilangan alas kaki.
5. Manfaatkan Aplikasi Peta Digital
Beberapa aplikasi haji dan umrah seperti Nusuk menyediakan peta lengkap Masjid Nabawi beserta lokasi pintu-pintunya. Gunakan teknologi ini untuk navigasi yang lebih mudah.
6. Ikuti Arus Jamaah
Saat kondisi ramai, ikuti arah mayoritas jamaah agar tidak salah jalur, terutama saat menuju atau keluar dari area salat.
Persiapan Perjalanan Umrah ke Masjid Nabawi
Memahami sistem pintu, warna, dan nomor gerbang Masjid Nabawi adalah bagian penting dari persiapan ibadah Anda. Pengetahuan ini bukan hanya membantu Anda tidak tersesat, tetapi juga membuat pengalaman beribadah menjadi lebih khusyuk dan terorganisir.
Banyak calon jamaah yang merasa khawatir akan kebingungan saat berada di Masjid Nabawi karena belum pernah ke sana sebelumnya. Kekhawatiran seperti ini sangat wajar, namun tidak perlu menjadi beban jika Anda memilih partner perjalanan yang tepat.
Persada Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 30 tahun melayani ribuan jemaah, memahami setiap kebutuhan jamaah dalam menjalani ibadah di tanah suci. Kami tidak hanya mengurus tiket dan akomodasi, tetapi juga memberikan pembekalan lengkap tentang tata cara beribadah, tips navigasi di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, serta pendampingan oleh mutawwif berpengalaman.
Tim kami akan memastikan Anda memahami setiap detail penting—mulai dari pintu mana yang sebaiknya digunakan sesuai lokasi hotel, cara menuju Raudhah dengan efisien, hingga strategi agar tidak kehilangan rombongan. Informasi lebih lanjut tentang persiapan umrah dan haji juga tersedia untuk memperkaya pengetahuan Anda. Karena bagi kami, perjalanan umrah dan haji bukan sekadar wisata religi, melainkan momen sakral yang harus Anda jalani dengan tenang dan penuh khusyuk.
Ingin merasakan pengalaman ibadah yang lancar, bermakna, dan tanpa kekhawatiran? Hubungi Persada Indonesia atau kunjungi kantor kami di Jl. Diponegoro No.48 A-B, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Surabaya. Mari wujudkan perjalanan spiritual Anda bersama partner yang amanah, berpengalaman, dan selalu siap membimbing Anda di setiap langkah.




