Dam Digunakan Untuk Apa?

17 Juni 2024

Dalam ibadah haji ada banyak hal yang wajib dipahami salah satunya adalah dam digunakan untuk apa. Dam sendiri secara bahasa memiliki makna mengalirkan darah dengan cara menyembelih hewan kurban. Kegiatan menyembelih ini juga dilakukan pada saat jamaah sedang melaksanakan haji.

Pelaksanaan dam ini berkaitan dengan kewajiban serta larangan yang wajib ditaati oleh para jamaah haji. Sederhananya dam merupakan denda yang wajib dibayar oleh jamaah ketika melanggar suatu aturan atau tidak memenuhi ketentuan ibadah haji. Berikut penjelasan secara rinci tentang kegunaan dam.

Dam Digunakan Untuk Apa Saat Haji?

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, dam adalah hal yang berkaitan dengan denda atau kompensasi. Jadi ini digunakan atau wajib dilakukan ketika Anda melanggar suatu aturan atau tidak memenuhi syarat selama melaksanakan manasik haji.

Kewajiban membayar dam sendiri bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti menggunakan kemeja, celana, serban, atau sepatu saat manasik haji. Selain itu jamaah yang melanggar larangan ihram seperti memotong kuku, cukur rambut, dan memakai wewangian juga wajib membayar dam.

Selain melanggar, jika syarat atau wajib haji seperti melempar jumrah dan mabit di Muzdalifah tidak terpenuhi jamaah juga wajib membayar dam. Terakhir dam juga digunakan untuk para jamaah yang melaksanakan haji Qiran dan Tamattu.

Haji Qiran sendiri merupakan ibadah haji yang pelaksanaannya digabungkan dengan umroh dalam satu niat. Sedangkan haji Tamattu merupakan ibadah haji yang dilakukan dengan melaksanakan umroh terlebih dahulu.

Jenis Dam Berdasarkan Kegunaannya

Perlu diketahui bahwa jenis dam juga dibedakan berdasarkan dengan kegunaannya. Secara umum jenisnya digolongkan menjadi 3 yaitu Nusuk, Taqdil, kemudian Takhir dan Takdir, berikut penjelasan secara lebih rincinya.

  1. Dam Nusuk

Dam Nusuk merupakan jenis dam yang wajib dibayar oleh para jamaah Haji Qiran dan Tamattu. Caranya dengan menyembelih seekor kambing dan dilaksanakan pada hari kesepuluh bulan Dzulhijjah tepatnya seelah melempar jumrah Aqabah.

Tapi jika jamaah tidak mampu menyembelih kambing, maka dam dapat dibayar atau diganti dengan cara berpuasa. Jadi jamaah harus melaksanakan puasa selama 10 hari, 3 hari selama di tanah suci dan sisa 7 harinya saat kembali ke tanah air.

  1. Dam Taqdil

Berikutnya ada dam Taqdil yang gunanya sebagai kompensasi bagi jamaah ketika melanggar larangan ihram. Besaran atau biaya yang wajib dikeluarkan pada dam Taqdil cukup beragam, ini harus sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

Jika untuk membayar dam Nusuk Anda hanya perlu menyembelih seekor kambing, maka dam Taqdil berbeda. Sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, jamaah bisa saja harus menyembelih kambing sebanyak 7 ekor, sapi, bahkan unta.

  1. Dam Takhir dan Taqdir

Terakhir adalah dam Takhir dan Taqdir yang wajib dilaksanakan ketika jamaah tidak memenuhi salah satu syarat atau kewajiban haji. Untuk membayarnya Anda perlu menyembelih seekor kambing, melaksanakan puasa, dan memberi makan orang miskin saat di tanah suci.

Jadi dapat disimpulkan bahwa meskipun kegunaan dam sama yaitu sebagai denda atau kompensasi, tetapi jenisnya berbeda-beda. Selain jenis, besaran atau biaya yang harus dikeluarkan juga berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing.

Seperti yang dijelaskan, salah satu penyebab membayar dam adalah ketika jamaah tidak memenuhi wajib haji atau melanggar larangan ihram. Supaya tidak mengalami hal ini, Anda bisa mencegah dengan cara melaksanakan haji menggunakan jasa travel berpengalaman.

Bersama travel berpengalaman seperti Persada Indonesia, Anda akan diarahkan tentang apa saja yang harus dilaksanakan dan tidak boleh dilanggar selama haji. Sehingga Anda tidak perlu bingung lagi memikirkan tentang dam digunakan untuk apa dan bagaimana cara membayarnya.

Rate this post

Tinggalkan Balasan