Doa Haji Wukuf di Arafah: Memohon Ampunan Sepenuh Hati

14 Juni 2025

Doa wukuf Arafah adalah inti dari ibadah haji, momen ketika jutaan jamaah menundukkan diri di hadapan Allah dengan hati yang penuh harap. Pada waktu sakral ini, mereka meninggalkan urusan dunia, lalu memanjatkan doa saat haji dengan linangan air mata dan kesadaran yang dalam. Padang Arafah bukan sekadar lokasi, tapi ruang batin untuk mengakui dosa dan memohon ampunan. Tak heran, doa yang terucap saat wukuf dikenal paling mustajab, karena saat itulah langit terbuka dan rahmat Allah turun tanpa batas.

Wukuf di Arafah yang Menyentuh Relung Jiwa

Saat matahari condong ke barat pada 9 Dzulhijjah, jutaan jamaah berkumpul di padang Arafah. Mereka menghentikan seluruh aktifitas duniawi dan berserah penuh kepada Allah. Wukuf di Arafah bukan hanya ritual fisik, tetapi pengakuan atas keterbatasan manusia. Kementerian Agama RI menjelaskan bahwa momen wukuf menjadi simbol keterlepasan dari atribut dunia. Jamaah hanya mengenakan pakaian ihram, menandakan bahwa setiap manusia sama di hadapan-Nya—lemah, bergantung, dan penuh dosa. Di titik inilah, doa wukuf Arafah menjadi sangat bermakna. Dengan hati yang tunduk, jamaah mengakui dosa, memohon ampunan, dan berharap lembaran baru kehidupan. Karena itulah, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Haji adalah Arafah.” Puncak dari seluruh ibadah ini adalah saat kita hadir sepenuhnya di hadapan-Nya, membawa harapan, bukan kesombongan.

Baca juga: Apa Hikmah dari Ibadah Haji? Berikut Penjelasannya

Doa Wukuf Arafah Saat Matahari Condong

Begitu azan Zuhur dan Ashar dijamak dan diqashar, imam memimpin khutbah yang menggetarkan hati. Suasana menjadi sangat tenang, bahkan alam terasa ikut menyimak. Di sinilah waktu paling tepat untuk membaca doa saat haji, terutama doa wukuf Arafah.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي سَمْعِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي قَلْبِي

نُورًا اللَّهُمَّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَسَاوِسِ الصَّدْرِ وَمِنْ سَيِّئَاتِ الْأُمُورِ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا يَلِجُ فِي اللَّيْلِ وَشَرِّ مَا يَلِجُ فِي النَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ مَا تَهُبُّ بِهِ الرِّيَاحُ، وَشَرِّ بَوَائِقِ الدَّهْرِ

Lâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîkalah. Lahul mulku walahul hamdu wa hua alâ kulli syai’in qadîr. Allâhummaj‘al fî sam‘î nûrâ, wa fî basharî nûrâ, wa fî qalbî nûrâ. Allâhummasyrah lî shadrî, wa yassir lî amrî. Allâhumma innî a‘ûdzu bika min wasâwisis shadri, wa min saayi’âtil umûr, wa min adzâbil qabri. Allâhumma innî a‘ûdzu bika min syarri mâ yaliju fil lail, wa syarri mâ yaliju fin nahâr, wa syarri mâ tahubbu bihir rîhu, wa syarri bawâ’iqid dahri.

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah swt dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia memiliki kekuasaan dan berhak atas setiap pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, jadikanlah pendengaranku, penglihatanku, dan hatiku bercahaya. lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku. Aku berlindung kepada-Mu dari bisikan hati, perkara yang buruk, dan dari azab kubur. Aku juga berlindung dari kejahatan yang datang di malam hari dan siang hari. Aku berlindung dari kejahatan yang dibawa angin dan kejelekan zaman.”

Jamaah mengulang kalimat tauhid dengan penuh kekhusyukan. Setelah itu, mereka melanjutkan dengan doa pribadi: memohon ampun, mendoakan keluarga, dan memohon keberkahan hidup. Pada momen ini, Allah mendengar lebih dekat. Karena itu, jangan sia-siakan setiap detiknya.

Suasana Spiritual Doa Haji Wukuf di Arafah yang Menyentuh Hati

Saat matahari condong dan angin gurun mulai sejuk, jamaah merapat dan melantunkan dzikir. Talbiyah bergema, membungkus langit Arafah dengan keheningan yang menggetarkan. Sementara itu, banyak yang menangis, duduk diam, atau menengadah penuh harap. Meski lelah, mereka merasa ringan. Tidak ada lagi perbedaan, semua hanya hamba yang bersujud. Di momen ini, doa wukuf Arafah terucap dari hati yang paling dalam, membawa penyesalan dan permohonan tulus kepada Allah.

Refleksi dan Harapan

Setelah wukuf usai, semangat Arafah tak boleh padam. Oleh karena itu, kita tidak boleh meninggalkan Arafah hanya sebagai kenangan. Sebagai gantinya, kita perlu membawa pulang nilai-nilainya: kejujuran pada diri sendiri, kesungguhan untuk kembali kepada Allah, dan tekad untuk istiqamah dalam taubat. Selain itu, doa wukuf Arafah bukan hanya doa yang dilantunkan di padang terbuka. Bahkan lebih dari itu, ia adalah napas harapan yang bisa terus kita hidupkan—baik dalam kesendirian, saat bersujud, maupun di tengah penyesalan yang mendalam. Dengan begitu, setiap hari menjadi kesempatan baru untuk kembali dan memperbarui diri, seolah-olah kita selalu berada di bawah langit Arafah.

Ya Allah, terima semua doa yang kami panjatkan di tanah suci maupun dari tempat kami berdiri kini.”

 

Jamaah saat doa wukuf di arafah

Siap merencanakan ibadah haji plus dengan fasilitas bintang 5? Konsultasikan perjalanan suci Anda bersama Persada Indonesia, Travel umrah yang telah memiliki izin pelaksanaan haji dari Kementerian Agama RI no 515 tahun 2021. Hubungi kami untuk info lengkap dan jadwal keberangkatan!

 

Rate this post

Tinggalkan Balasan