Ketentuan Ibadah Umroh yang Perlu Anda Ketahui

21 November 2023

Melaksanakan perjalanan ke tanah suci Makkah adalah impian besar bagi banyak orang Islam. Mengunjungi dua masjid terbaik di dunia, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa, serta berdoa di Roudhoh, adalah pengalaman yang tak terlupakan. Banyak Muslim yang dengan antusias mengumpulkan uang dan mendaftar untuk pergi haji atau umroh. Sebelum memulai perjalanan tersebut, penting untuk mengetahui aturan dan ketentuan ibadah umroh serta haji. Mengetahui semua ketentuan ibadah umroh ini dapat membantu Anda lebih siap secara fisik dan mental menghadapi ibadah di tanah suci.

Ketentuan Ibadah Umroh

Sebelum Anda mendaftar dan memulai perjalanan ke tanah suci Makkah untuk umroh, sebaiknya Anda memahami ketentuan-ketentuannya terlebih dahulu. Ketentuan ibadah umroh mencakup hukum-hukum yang berlaku, waktu pelaksanaan, serta syarat-syarat wajib dan rukun umroh. Berikut penjelasan lengkapnya.

Hukum Ibadah Umroh: Pahala dan Tanggung Jawab

Ibadah umroh memiliki hukum sunnah, yang berarti bahwa siapa pun yang melaksanakan umroh akan mendapatkan pahala. Tidak melaksanakannya tidak akan menimbulkan dosa. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa ibadah umroh juga dapat menghapus dosa-dosa pelakunya.

Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Sebagai hasilnya, banyak orang saat ini berlomba-lomba mendaftar untuk melaksanakan umroh ke tanah suci, terutama dengan antrian panjang untuk berangkat haji. Oleh karena itu, banyak yang memilih untuk melaksanakan umroh terlebih dahulu.

Namun perlu diingat, meskipun telah melaksanakan umroh, hal tersebut tidak menggugurkan kewajiban haji bagi mereka yang mampu. Sebab, dari segi hukum, umroh dianggap sunnah, sementara haji diwajibkan bagi yang mampu. Oleh karena itu, kewajiban haji tetap berlaku bagi umat Islam yang telah melaksanakan ibadah umroh.

Waktu Pelaksanaan Ibadah Umroh: Fleksibel dan Tidak Terbatas

Seperti yang diketahui, ibadah umroh dapat dilaksanakan kapan saja. Bisa pada bulan Rajab, Ramadhan, Syawal, Muharram, atau bulan-bulan lainnya. Fleksibilitas ini berkaitan dengan hukum umroh yang dianggap sunnah. Artinya, tidak ada ketentuan waktu tertentu seperti ibadah haji. Umat Islam dapat melaksanakan umroh setelah memenuhi syarat-syarat wajibnya.

Syarat Wajib Umroh: Pastikan Anda Memenuhinya

Sebelum berangkat umroh, pastikan bahwa Anda telah memenuhi syarat-syarat wajib umroh. Syarat-syarat ini adalah hal-hal yang harus dipenuhi sebelum Anda melaksanakan ibadah tersebut. Jika salah satu dari syarat-syarat ini tidak terpenuhi, bisa menyebabkan Anda tidak dapat melaksanakan umroh. Berikut adalah syarat-syarat wajib umroh yang harus Anda penuhi:

  • Beragama Islam: Syarat utama untuk melakukan umroh adalah beragama Islam. Hanya orang Islam yang diizinkan mengunjungi Makkah dan Madinah sesuai peraturan pemerintah Arab Saudi. Meskipun sejarah mencatat bahwa Nabi Muhammad SAW. mempersilahkan non-Muslim masuk ke Madinah, larangan untuk Makkah dan Madinah dijelaskan oleh ulama sebagai cara untuk menjaga kesucian kawasan tersebut.
  • Akil Baligh dan Berakal Sehat: Setiap Muslim yang akan melaksanakan umroh harus telah mencapai usia akil baligh, menandakan kedewasaan fisik dan hukum syariat taklif. Berakal sehat juga menjadi syarat agar setiap ibadah yang dilakukan di tanah suci dianggap sah.
  • Berstatus Merdeka: Calon jamaah umroh harus berstatus merdeka dari perbudakan. Meskipun perbudakan tidak lagi ada, syarat ini tetap ditegaskan sebagai salah satu prasyarat umroh.
  • Mampu Secara Fisik, Psikis, dan Finansial: Calon jamaah harus mampu secara fisik dan psikis, yang dapat dibuktikan melalui tes kesehatan. Selain itu, kesiapan finansial juga menjadi syarat penting untuk membayar biaya umroh dan kebutuhan lainnya. Dengan banyaknya syarat ini, umroh menjadi khusus untuk orang-orang yang memenuhi kriteria tertentu.
  • Bagi Wanita Harus Bersama Mahramnya: Menurut ajaran Islam, wanita yang akan berangkat umroh harus didampingi oleh mahramnya, seperti ayah, anak laki-laki, saudara laki-laki, atau wali nikah. Meskipun aturan ini tetap berlaku, pemerintah Arab Saudi mengizinkan wanita di atas 45 tahun untuk berangkat umroh sendirian, dengan fasilitasi dari agen lokal umroh yang membentuk kelompok wanita dan menyertainya selama ibadah di tanah suci.

Rukun Umroh: Pilar-Pilar yang Harus Dipenuhi

Dalam melaksanakan ibadah umroh, terdapat pilar-pilar atau rukun yang harus dipenuhi. Rukun adalah unsur-unsur yang harus terpenuhi selama melaksanakan ibadah tersebut. Berikut adalah rukun umroh:

  • Ihram: Niat Awal Umroh

Rukun umroh pertama adalah ihram, yang merupakan niat awal untuk memulai ibadah umroh. Lafadz niatnya adalah sebagai berikut:

“Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma umratan.”

Niat umroh bisa dilakukan untuk diri sendiri atau mewakilkan seseorang. Setelah mengucapkan niat ihram, jamaah umroh memasuki keadaan ihram yang menandakan memasuki waktu dan tempat khusus untuk umroh.

  • Thawaf: Mengelilingi Ka’bah

Setelah melakukan ihram, langkah selanjutnya adalah thawaf. Jamaah umroh mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dimulai dari posisi di samping Hajar Aswad. Selama thawaf, mereka membaca talbiyah, bacaan khusus yang diucapkan selama proses thawaf di Masjidil Haram.

  • Sa’i: Berjalan antara Bukit Shafa dan Marwah

Rukun umroh selanjutnya adalah sa’i, yang melibatkan berjalan antara bukit Shafa dan bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwah, setiap perjalanan dari satu bukit ke bukit lain dihitung sebagai satu kali sa’i.

  • Tahallul: Mencukur atau Memotong Rambut

Tahallul merupakan rukun selanjutnya, di mana jamaah umroh mencukur atau memotong rambut setelah menyelesaikan tahap thawaf dan sa’i. Bagi laki-laki, disarankan untuk mencukur rambut sampai habis atau gundul, sedangkan bagi perempuan, disarankan memotong rambut pendek. Minimal tahallul adalah memotong tiga helai rambut kepala.

  • Urut: Melakukan Rukun dengan Urutan Tertentu

Rukun umroh terakhir adalah urut, yang mengacu pada pentingnya melaksanakan semua rukun umroh sesuai urutan yang telah ditentukan. Tidak diperbolehkan membolak-balikkan urutan rukun, karena semua ibadah yang dilakukan harus mengikuti urutan yang benar agar dianggap sah.

Penutup Ketentuan Ibadah Umroh

Jika Anda memiliki niat untuk menjalani ibadah umroh, penting untuk mempertimbangkan layanan dari PT. Persada Indonesia, sebuah agen travel yang telah berdedikasi dalam melayani perjalanan umroh dan haji sejak tahun 1989. Kami menyediakan pendampingan yang penuh pengalaman, bersedia memberikan pelayanan terbaik dengan keamanan dan keamanahan sebagai prioritas utama. Komitmen kami terhadap pelayanan berkualitas tercermin dalam perhatian kami terhadap kebutuhan pribadi Anda, dengan penyesuaian terhadap ketentuan ibadah umroh yang sesuai dengan ajaran agama Islam.

Dengan dedikasi yang tinggi terhadap kepuasan pelanggan, Persada Indonesia berkomitmen untuk menjadi mitra yang dapat diandalkan selama perjalanan ibadah Anda. Tim kami yang berpengalaman akan memberikan bimbingan dan dukungan yang diperlukan sepanjang proses perjalanan umroh Anda. Kami yakin bahwa melalui pelayanan yang amanah dan keseluruhan, kami dapat membantu mewujudkan pengalaman umroh Anda dengan penuh ketenangan dan kekhidmatan sesuai dengan prinsip-prinsip agama Islam.

Rate this post