Bagaimana Pakaian Ihram Bagi Pria?

28 Juli 2023

Ihram adalah bagian penting dalam haji dan umroh yang tidak boleh dilewatkan. Jika Anda tidak melakukannya, Anda dapat dikenakan denda berupa menyembelih seekor kambing. Pria harus mengenakan kain putih yang tidak dijahit yang disebut “Ihram” atau “kain ihram”. Pakaian ini terdiri dari dua bagian, satu untuk tubuh bagian atas dan satu lagi untuk tubuh bagian bawah. Setelah mengenakannya, pria harus mengucapkan niat haji atau umroh sesuai dengan niat dalam hati.

Pakaian Ihram untuk Pria dalam Ibadah Haji dan Umroh

Pakaian ihram adalah pakaian khusus yang dipakai oleh jemaah haji dan umroh dengan aturan tertentu. Bagi jemaah pria, berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan:

  • Menggunakan dua helai kain putih yang tidak dijahit.
  • Ketika thawaf, buka bahu kanan dan tutup bahu kiri.
  • Tidak boleh memakai baju, celana, atau sepatu yang menutup tumit.
  • Dilarang menggunakan penutup kepala.

Cara memakai pakaian ihram dengan benar adalah sebagai berikut:

  • Siapkan selembar kain untuk menutup bagian bawah, dari atas pusar hingga lutut seperti saat menggunakan sarung.
  • Pastikan kain ihram terlipat rapi, sehingga aurat tidak terlihat saat duduk atau jongkok.
  • Gunakan kain yang tersisa untuk menutup pundak kanan dan kiri, dan kaitkan ujungnya agar tidak lepas.
  • Saat tawaf, biarkan bahu kanan terbuka dengan lipatan kain di bawah ketiak kanan.
  • Setelah itu, gunakan kain ihram untuk menutup seluruh badan.

Pakaian ihram memiliki makna simbolis yang melambangkan melepaskan pakaian sehari-hari dan atribut lainnya serta tanda kesetaraan di hadapan Allah SWT. Saat berada dalam ihram, jemaah diwajibkan menahan diri dari emosi dan seluruhnya berserah diri kepada-Nya.

Larangan-larangan Saat Melaksanakan Ihram untuk Jemaah Pria dan Wanita

Setelah mengetahui cara berpakaian ihram bagi jemaah laki-laki, penting untuk memahami sejumlah larangan yang berlaku. Berikut adalah larangan-larangan untuk jemaah laki-laki:

  • Tidak diperbolehkan menggunakan pakaian biasa seperti baju atau celana.
  • Dilarang menutup kepala dengan peci atau topi.
  • Mengenakan kaos kaki atau sepatu yang menutupi tumit dan mata kaki.

Dan berikut adalah larangan-larangan untuk jemaah perempuan:

  • Tidak boleh menutup wajah dengan cadar.
  • Dilarang menutup kedua telapak tangan dengan kaus tangan.

Selain itu, terdapat larangan berihram yang berlaku untuk semua jemaah, baik laki-laki maupun perempuan:

  • Tidak boleh menggunakan wewangian setelah melakukan niat haji atau umroh, kecuali jika sudah dikenakan sebelumnya.
  • Dilarang mencukur, mencabut rambut, dan memotong kuku.
  • Tidak boleh mengenakan pakaian yang dicelup dengan pewangi.
  • Dilarang menganiaya, membunuh, atau memburu binatang, kecuali binatang yang membahayakan.
  • Tidak boleh mengonsumsi hasil buruan binatang tersebut.
  • Dilarang mencabut rumput dan memotong kayu-kayuan.
  • Tidak boleh melakukan pernikahan, menikahkan, atau meminang perempuan untuk dinikahi.
  • Dilarang melakukan hubungan intim atau perbuatan yang bisa mendatangkan syahwat.
  • Dilarang bertengkar, mencaci, atau mengucapkan kata-kata kotor dan tidak terpuji.
  • Tidak boleh melakukan perbuatan maksiat dan tindakan jahat.

Penting untuk diingat dan dihindari agar niat berihram dan pakaian suci Anda untuk beribadah haji atau umroh tidak tercemar oleh pelanggaran larangan-larangan tersebut.

Semoga informasi mengenai pakaian ihram dan larangan-larangan ini bermanfaat bagi perjalanan ibadah haji dan umroh Anda. Tetaplah mencari informasi dan bimbingan dari sumber yang terpercaya untuk mendapatkan perjalanan ibadah yang lancar dan mendapat keridhoan Allah SWT.

5/5 - (1 vote)