Berapa Lama Pakaian Ihram Dipakai?

9 Agustus 2023

Ihram merupakan niat masuk atau mengerjakan ibadah haji dan umrah dengan menghindari hal-hal yang dilarang selama berihram, ditandai dengan mengambil miqat di lokasi yang ditentukan, berpakaian ihram, serta membaca niat haji/umrah. Lantas, berapa lama pakaian ihram dipakai?

Mempelajari hal-hal tentang pakaian ihram, seperti tempat dan waktu mengenakan, serta larangan maupun sunnah-sunnahnya, perlu dipersiapkan baik-baik oleh seluruh jamaah haji. Kami telah merangkum penjelasannya untuk Anda berikut ini.

Kapan, Di Mana, dan Berapa Lama Pakaian Ihram Dipakai?

Untuk mengetahui apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam mengenakan pakaian ihram, ada baiknya Anda mengetahui pembagian jemaah haji Indonesia menjadi dua gelombang. Keduanya memiliki miqat yang berbeda.

Miqat sendiri secara harfiah berarti batas, yaitu garis batas antara boleh atau tidak, atau juga perintah mulai atau berhenti, yaitu kapan mulai melafalkan niat dan maksud melintas batas antara Tanah Biasa dengan Tanah Suci.

Kembali pada pembagian jamaah haji Indonesia, gelombang pertama adalah jemaah haji yang tiba di kota Madinah terlebih dahulu, kemudian barulah mereka berihram dari Madinah menuju Makkah. Untuk gelombang ini, miqat mereka adalah di Dzulhulaifah atau sekarang dikenal sebagai Bir ‘Ali.

Sedangkan gelombang kedua, merupakan jemaah haji yang langsung datang di Makkah, terlebih dahulu untuk melaksanakan haji, baru kemudian pergi ke Madinah. Untuk gelombang ini, mereka melakukan miqat di atas pesawat dengan memperhatikan apakah sejajar dengan Yalamlam atau dengan Qornul Manazil atau As-Sail al-Kabiir.

Miqat atau batas mengenakan pakaian ihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu miqat Zamani dan miqat Makani. Berapa lama pakaian ihram dipakai? Anda bisa menentukannya berdasarkan kedua miqat ini.

Miqat Zamani adalah batas yang ditentukan berdasarkan waktu, di mana dalam ibadah haji, miqat adalah pada bulan Syawal hingga matahari terbit pada tanggal 10 Zulhijah. Sedangkan dalam umrah, miqat Zamani diawali sepanjang tahun.

Miqat Makani adalah batas yang ditentukan berdasarkan lokasi atau tempat seseorang diharuskan untuk melakukan niat ihram. Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa dalam miqat Makani, tempat dimulainya ihram adalah Zulhulaifah, Ju’fah, Qarnul Mazil, dan Yalamlam.

Hal tersebut telah dijelaskan dalam sebuah hadis dari Ibnu Abbas RA, sebagai berikut:

Rasulullah SAW menetapkan miqat bagi penduduk Madinah adalah Zulhulaifah, bagi penduduk Syam adalah Juh’fah, bagi penduduk Najd adalah Qarnul Manazil, dan bagi penduduk Yaman adalah Yalamlam.”

Kemudian, Nabi Muhammad saw bersabda:

Itulah miqat bagi mereka dan bagi siapa saja yang datang di sana yang bukan penduduknya, yang ingin haji dan umrah. Bagi yang lebih dekat dari itu (dalam garis miqat), maka dia (melaksanakan) ihram dari kampungnya. Sehingga, penduduk Makkah ihrāmnya dari Makkah,” (H.R. Muslim).

Selama melaksanakan ibadah haji dan umrah, Anda bisa memperhatikan tempat dan waktu mengenakan pakaian ihram berdasarkan kedua miqat tersebut. Dengan begitu, Anda bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah dengan khusyuk dan lancar.

Untuk merencanakan perjalanan ibadah haji dan umrah yang aman dan nyaman, Anda bisa memilih salah satu paket haji dan umrah yang kami tawarkan. Dengan harga terjangkau yang telah mencakup berbagai fasilitas lengkap, Anda tidak perlu khawatir dan bingung lagi selama perjalanan dan ketika melaksanakan ibadah haji.

Tidak hanya fasilitas maskapai, penginapan, dan fasilitas lainnya, kami juga akan membimbing Anda sebelum dan saat berada di Tanah Suci sesuai dengan tuntunan Islam dengan bimbingan langsung oleh Ustadzah Oki Setiana Dewi, untuk tercapainya ibadah haji dan umrah yang mabrur.

5/5 - (1 vote)