Bagi Anda yang berencana menunaikan ibadah haji atau umrah, Anda akan mengalami satu momen spiritual yang mungkin belum banyak orang ketahui: tradisi salat jenazah setelah setiap salat fardhu di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Tradisi ini bukan sekadar ritual, melainkan manifestasi dari bagaimana Islam memuliakan setiap jiwa yang berpulang, terlebih di tanah yang penuh berkah.
Mengapa Masjid di Tanah Suci Rutin Menggelar Salat Jenazah?
Setelah imam menyelesaikan salat fardhu, muazin akan mengumandangkan panggilan khusus untuk salat jenazah. Beberapa kalimat yang sering Anda dengar antara lain:
- Ash-shalatu ‘alal mayyiti – untuk jenazah laki-laki
- Ash-shalatu ‘alal mayyitati – untuk jenazah perempuan
- Ash-sholatu ‘alat thifli – untuk jenazah anak-anak
- Ash-sholatu ‘alal amwat – untuk jenazah yang jumlahnya banyak
Para pengurus masjid mengadakan praktik ini hampir setiap waktu salat karena beberapa alasan mendasar. Pertama, untuk memenuhi hak setiap muslim yang wafat agar saudaranya sesama muslim menyalatkannya. Kedua, efisiensi waktu mengingat banyaknya jemaah dari berbagai penjuru dunia yang berkumpul. Ketiga, sebagai pengingat akan kematian dan pentingnya mempersiapkan bekal akhirat.
Keutamaan Berlipat yang Menanti
Melaksanakan salat jenazah di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi memberikan keistimewaan yang luar biasa. Rasulullah SAW bersabda bahwa salat di Masjid Nabawi bernilai lebih baik daripada seribu salat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram. Bayangkan betapa besar pahala yang Anda peroleh ketika mensalatkan jenazah di tempat yang begitu mulia.
Dalam hadis shahih, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa barang siapa menyaksikan jenazah hingga mensalatkannya akan mendapat pahala satu qirath, dan jika sampai mengantarkan ke pemakaman akan mendapat dua qirath. Para ulama menjelaskan bahwa satu qirath setara dengan pahala sebesar Gunung Uhud yang memiliki panjang 7 kilometer, lebar 3 kilometer, dan tinggi 1.077 meter di atas permukaan laut.
Keistimewaan lainnya adalah banyaknya jemaah yang mendoakan. Ribuan bahkan puluhan ribu jemaah dari seluruh dunia turut mendoakan jenazah dalam satu waktu. Rasulullah SAW menyampaikan bahwa jika seratus orang muslim mensalatkan jenazah dan memohonkan syafaat untuknya, maka Allah akan mengabulkan doa mereka.
Panduan Praktis Melaksanakan Salat Jenazah
Bagi Anda yang mungkin masih asing dengan tata cara salat jenazah, berikut panduannya secara ringkas:
- Takbir Pertama
Setelah takbir, langsung membaca ta’awudz, basmalah, dan surah Al-Fatihah tanpa didahului doa iftitah. - Takbir Kedua
Membaca salawat kepada Nabi Muhammad SAW: “Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin, kamaa shallaita ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa aali Ibrahim…” - Takbir Ketiga
Membaca doa untuk jenazah: “Allaahummaghfirlahu, warhamhu, wa ‘aafihi, wa’fu ‘anhu…” yang intinya memohon ampunan, rahmat, dan kebaikan bagi jenazah. - Takbir Keempat
Di sinilah sedikit perbedaan antara praktik di Indonesia dan Arab Saudi muncul. Di Indonesia, setelah takbir keempat kita membaca doa: “Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu, walaa taftinnaa ba’dah.” Namun para ulama di Arab Saudi mengajarkan agar Anda menggabungkan doa tersebut setelah takbir ketiga. Jadi setelah takbir keempat, imam hanya memberi jeda singkat lalu mengakhirinya dengan salam.
Anda melakukan seluruh proses salat jenazah dalam posisi berdiri tanpa rukuk dan sujud, kemudian menutupnya dengan salam ke kanan dan kiri.
Baca juga: Masih Bingung? Simak Doa dan Bacaan Umroh Lengkap Disini!
Makna yang Lebih Dalam
Wafat di tanah suci memberikan kemuliaan dan kebahagiaan tersendiri. Para penyelenggara akan mensalatkan jenazah di masjid yang paling mulia, ribuan jemaah yang ikhlas akan mendoakan, dan tim pemakaman akan memakamkannya di lokasi yang bertetangga dengan para sahabat Nabi. Di Madinah, petugas akan menguburkan jenazah di Makam Baqi yang terletak dekat Masjid Nabawi. Sementara di Mekkah, pemakaman umumnya berada di Syarai’ yang terletak di pinggir kota.
Yayasan sosial yang diakui pemerintah Arab Saudi menangani pengurusan jenazah dari proses memandikan, mengkafani, mensalatkan hingga menguburkan. Namun pihak yayasan tetap memperbolehkan keluarga untuk mendampingi dan membantu prosesnya.
Tips untuk Jemaah Haji dan Umrah
Jika Anda berencana berangkat ke tanah suci, berikut beberapa tips terkait salat jenazah:
- Bersiap Mental – Jangan kaget ketika tiba-tiba pengumuman salat jenazah terdengar setelah salat fardhu. Ini adalah rutinitas yang hampir selalu terjadi.
- Pelajari Tata Caranya – Meskipun Anda akan mengikuti imam, ada baiknya memahami urutan dan bacaan dalam salat jenazah agar lebih khusyuk.
- Ikuti Setiap Kesempatan – Manfaatkan setiap kesempatan untuk mensalatkan jenazah mengingat besarnya pahala yang Allah janjikan.
- Jadikan Pengingat – Gunakan momen ini sebagai renungan dan pengingat akan kematian yang pasti akan kita alami. Perbanyak amal saleh sebagai bekal menghadap Allah SWT.
Persiapkan Perjalanan Spiritual Anda Bersama yang Berpengalaman
Tradisi salat jenazah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menawarkan pengalaman spiritual yang berharga. Lebih dari sekadar ritual, ini adalah pembelajaran tentang bagaimana Islam sangat menghargai setiap jiwa dan mengajarkan kita untuk saling mendoakan dalam kebaikan.
Memahami ibadah-ibadah seperti salat jenazah di tanah suci merupakan bagian dari persiapan yang matang sebelum keberangkatan. Banyak calon jemaah merasa gugup atau khawatir karena belum familiar dengan praktik ibadah di Mekkah dan Madinah. Di sinilah pentingnya memilih partner perjalanan yang tidak hanya mengurus administrasi, tetapi juga membekali Anda dengan pengetahuan yang memadai.
Persada Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 30 tahun melayani ribuan jemaah, memahami bahwa setiap detail dalam perjalanan ibadah sangat berarti. Kami tidak hanya mengantarkan Anda ke tanah suci, tetapi juga memastikan Anda siap secara spiritual dan praktis untuk menghadapi setiap momen berharga di sana—termasuk saat mengikuti salat jenazah yang penuh makna ini.
Tim mutawwif berpengalaman kami akan membimbing Anda di setiap langkah, menjelaskan tata cara ibadah dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga Anda bisa fokus pada yang terpenting: mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena bagi kami, perjalanan umrah dan haji bukan sekadar agenda wisata religi, melainkan momen sakral yang harus Anda jalani dengan khusyuk dan tenang.
Ingin merasakan perjalanan ibadah yang bermakna dan tanpa kekhawatiran? Hubungi Persada Indonesia atau kunjungi kantor kami di Jl. Diponegoro No.48 A-B, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Surabaya. Mari wujudkan perjalanan spiritual Anda bersama partner yang amanah dan berpengalaman.
Ingin merasakan perjalanan ibadah yang bermakna dan tanpa kekhawatiran? Hubungi Persada Indonesia atau kunjungi kantor kami di Jl. Diponegoro No.48 A-B, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Surabaya. Mari wujudkan perjalanan spiritual Anda bersama partner yang amanah dan berpengalaman.




