Bolehkah Umroh Pakai Celana?

30 Juli 2023

Saat hendak melaksanakan umrah, ada satu aspek yang sangat penting untuk diperhatikan, yaitu pakaian ihram. Ketika berada dalam keadaan berihram, pilihan pakaian yang tepat sangatlah relevan. Namun, tak jarang calon jamaah umrah mengalami kebingungan seputar syarat-syarat pakaian yang disyariatkan saat berihram. Beberapa pertanyaan sering muncul, seperti apakah boleh menggunakan pakaian berjahit, atau apakah celana dapat digunakan saat umroh?

Dalam artikel ini, kami akan membahas dengan lengkap dan jelas mengenai persyaratan pakaian ihram yang harus dipatuhi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan kami jawab satu per satu, sehingga Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik seputar tata cara berpakaian saat berihram. Selengkapnya, simak artikel di bawah ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Syarat Berpakaian Ihram Saat Melakukan Umroh dan Haji

Bagi jamaah perempuan yang akan melaksanakan umroh, ketentuan mengenai pakaian ihram tidak jauh berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya. Pakaian ihram yang harus dipakai oleh wanita haruslah mampu menutup aurat dan menyelimuti seluruh tubuh, kecuali bagian wajah dan kedua tangan dari pergelangan hingga ujung jari yang boleh terbuka.

Di sisi lain, pakaian ihram bagi jamaah laki-laki memiliki perbedaan yang mencolok dengan pakaian yang digunakan dalam ibadah-ibadah sehari-hari. Para jemaah pria diwajibkan mengenakan dua helai kain tanpa jahitan sebagai pakaian ihram. Baik untuk laki-laki maupun perempuan, pakaian ihram yang dianjurkan adalah yang berwarna putih.

Makna dari pakaian ihram laki-laki ini sangat mendalam. Dengan mengenakan dua helai kain ihram, manusia simbolis melepaskan segala atribut dan kemewahan duniawi untuk sepenuhnya berserah diri kepada Allah SWT. Pakaian ihram ini juga mencerminkan kesetaraan dan persaudaraan antar umat manusia di hadapan Allah.

Namun, terdapat juga larangan dalam berpakaian saat sedang berihram. Bagi jamaah perempuan, dilarang menutup kedua telapak tangan dan wajah, sehingga tidak boleh menggunakan kaus tangan atau cadar.

Sementara itu, bagi jamaah laki-laki, larangan meliputi penggunaan pakaian biasa yang dijahit. Selain itu, juga dilarang mengenakan penutup kepala seperti topi, sorban, atau peci, dan tidak boleh menggunakan kaus kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki dan tumit.

Dengan memahami larangan berpakaian tersebut saat berihram, jamaah dapat lebih khusyuk dalam melaksanakan ibadah umroh. Mengenai pertanyaan apakah boleh mengenakan celana saat melaksanakan umroh, jawabannya adalah tidak diperbolehkan. Jamaah laki-laki diwajibkan menggunakan dua helai kain tanpa jahitan sebagai pakaian ihram, sehingga penggunaan celana tidak termasuk dalam syarat berpakaian ihram yang benar.

Dengan mematuhi ketentuan berpakaian ihram yang telah ditetapkan, diharapkan jamaah dapat melaksanakan ibadah umroh dengan sempurna dan penuh kesalehan.

Pentingnya Mematuhi Aturan Berpakaian Ihram dalam Umroh

Dalam pelaksanaan umroh, aturan berpakaian ihram memiliki dasar yang kuat berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

لاَ يَلْبَسُ الْقُمُصَ وَلاَ الْعَمَائِمَ وَلاَ السَّرَاوِيلاَتِ وَلاَ الْبَرَانِسَ وَلاَ الْخِفَافَ ، إِلاَّ أَحَدٌ لاَ يَجِدُ نَعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ خُفَّيْنِ ، وَلْيَقْطَعْهُمَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ ، وَلاَ تَلْبَسُوا مِنَ الثِّيَابِ شَيْئًا مَسَّهُ الزَّعْفَرَانُ أَوْ وَرْسٌ »

Tidak boleh mengenakan kemeja, sorban, celana panjang kopiah dan sepatu, kecuali bagi yang tidak mendapatkan sandal, maka dia boleh mengenakan sepatu. Hendaknya dia potong sepatunya tersebut hingga di bawah kedua mata kakinya.” (HR. Bukhari no. 1542)

Dalam hadits tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tegas menyampaikan pesan berkenaan dengan pakaian ihram yang seharusnya dipakai oleh para jamaah.

Para ulama pun telah sepakat mengenai larangan menggunakan pakaian berjahit dan pakaian yang menonjolkan lekuk tubuh saat berihram. Oleh karena itu, bagi jamaah laki-laki yang hendak melaksanakan umroh, penggunaan pakaian berjahit seperti baju kaos, kemeja, celana, atau celana dalam dilarang. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa penggunaan celana saat umroh tidak diperbolehkan.

Sebagai calon jamaah umrah, mungkin masih banyak pertanyaan lain yang belum terjawab. Jika Anda memutuskan untuk menggunakan jasa travel umroh Persada Indonesia, tak perlu khawatir lagi mengenai hal-hal yang belum dipahami seputar umroh.

Dengan mengandalkan bimbingan langsung dari para ustadz dan ustadzah yang berpengalaman dan berpengetahuan luas, Anda akan mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai haji dan umrah sesuai syariat agama Islam. Jadi, tunggu apalagi? Saatnya merencanakan umroh bersama Persada Indonesia dan memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT melalui pelaksanaan ibadah umroh yang khusyuk dan penuh berkah.

5/5 - (1 vote)