Berapa Kali Boleh Umroh

4 Agustus 2023

Berapa kali boleh umroh? Pertanyaan ini tentu tak asing bagi kaum muslim. Mengingat umroh adalah suatu ibadahsunnahyang disyariatkan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda terlebih dahulu harus memahami bahwa suatu ibadah akan diterima oleh Allah SWT jika memenuhi dua syarat.

Syarat tersebut yaitu ikhlas dan mutaba’ah atau mengikuti contoh Rasul. Tidak cukup hanya mengandalkan ikhlas semata, seorang muslim juga harus mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam beribadah. Termasuk dalam menjalankan ibadah umroh ini. Supaya lebih paham, simak penjelasan lengkapnya dibawah ini!

Jumlah Umrah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam Semasa Hidup

Sebelum menjawab pertanyaan berapa kali boleh umroh, ada baiknya jika Anda memahami terlebih dahulu bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan ibadah umroh. Mengutip dari hadist Tirmidzi dan Ibnu Majah, Rasulullah telah melakukan umroh sebanyak 4 kali sepanjang hidupnya.

Dari Ibnu Abbas, ia berkata, ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan umroh sebanyak empat kali. (Yaitu) umroh Hudaibiyah, umroh Qadha’, umroh ketiga dari Ji’ranah, dan keempat (umroh) yang bersamaan dengan pelaksanaan haji beliau.” (HR. Tirmidzi, no 816 dan dan Ibnu Majah no. 2450)

Menurut Ibnul Qayyim, tidak ditemukan perbedaan pendapat dalam masalah ini (Zadul Ma’ad, 2:89). Namun setiap umroh, beliau selalu kerjakan dalam sebuah perjalanan tersendiri. Jadi tiga umroh secara tersendiri tanpa disertai ibadah haji dan hanya sekali yang dilakukan bersamaan dengan haji.

Pertama yaitu umroh Hudhaibiyah pada tahun 6 H. Saat itu beliau dan para sahabat yang berbaiat di bawah pohon mengambil miqat dari Dzul Hulaifah Madinah. Namun ditengah perjalanan mereka dihalangi oleh kaum musyrikin saat hendak memasuki Kota Mekah. Hingga akhirnya munculah perjanjian Hudaibiyah.

Sehingga rencana kaum muslimin untuk melaksanakan umroh pun batal dan harus kembali ke Madinah. Tepat 1 pada tahun berikutnya, kaum muslimin kembali mengerjakan umroh yang dikenal dengan umroh qadhiyyah atau qadha.

Kemudian umroh yang ketiga terjadi pada tahun 8 H dan dikenal dengan umroh Ji’ranah. Yang terakhir, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan haji wada’. Semua umroh yang beliau ini dikerjakan pada bulan Dzul Qa’dah.

Berapa Kali Boleh Umroh?

Menjawab pertanyaan berapa kali boleh umroh, Rasulullah SAW sebagai suri tauladan telah memberikan contoh yang jelas. Beliau melaksanaan empat umroh yang masing-masing dikerjakan dalam perjalanan tersendiri. Bukan satu perjalanan untuk sekian banyak umroh layaknya jamaah haji sekarang ini.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa umroh sebaiknya tidak dilakukan berulang kali terlebih bersamaan dengan ibadah haji. Bahkan umroh Rasulullah yang dimulai dari Ji’ranah tidak bisa dijadikan dalil untuk membolehkan umroh berulang-ulang. Sebab, niat awal beliau memasuki kota Mekah pada tahun 8 H yakni untuk menaklukannya.

Setelah terjadinya perang kepada suku Hawazin, Ghanimah dibagi di daerah Ji’ranah. Setelah itu, beliau ingin mengerjakan umrah dari Ji’ranah. Hal ini menunjukkan bahwa beliau tidak keluar dari Mekah ke Ji’ranah secara khusus untuk ibadah umroh semata.

Nah, demikian jawaban dari pertanyaan berapa kali boleh umroh. Bagi Anda yang berminat melaksanakan ibadah umroh, Persada Indonesia siap membantu Anda sepenuh hati. Memiliki kantor pusat di Surabaya, Persada Indonesia telah menjadi agen travel Umroh terbaik dengan kualitas premium.

Kami telah mengemban amanah ini lebih dari 30 tahun (sejak 1989). Jadi Anda tidak perlu khawatir dengan kredibilitas perusahaan kami. Kami hadir sebagai jawaban atas kekhawatiran Anda yang ragu atau takut tertipu oleh sebuah agen travel umroh maupun haji. Tunggu apalagi, segera daftar sekarang juga!

5/5 - (1 vote)