Penting untuk mengetahui berapa lama antrian haji reguler? Proses ini tidak hanya dapat mempengaruhi rencana perjalanan tetapi juga persiapan mental dan fisik jamaah haji. Namun perlu dipahami bahwa panjang antrian bervariasi dari tahun ke tahun dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Banyak faktor yang mempengaruhi keadaan ini. Selain matriks, tingkat kepatuhan pemerintah daerah dalam mengatur dan memantau proses pendaftaran dan pembagian kuota juga relevan. Semakin efisien sistem registrasi dan alokasi kuota, semakin cepat pula masyarakat memperoleh giliran menunaikan ibadah haji.
Mengapa Antrian Haji Reguler Panjang?
Ibadah haji lebih lama dibandingkan umrah. Ibadah haji berlangsung kurang lebih 40 hari, sedangkan umrah hanya berlangsung 9 hingga 14 hari.
1. Minat Muslim Indonesia Tinggi
Besarnya Minat Umat Islam di Indonesia Alasan lainnya adalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia. Dengan populasi lebih dari 270 juta, kuota tahunan terbatas. Faktanya, jumlah pendaftaran haji reguler semakin meningkat setiap tahunnya. Akibatnya, antrin tersebut semakin besar dan panjang setiap tahunnya.
2. Memiliki Tanggal Khusus
Jika umroh bisa dilaksanakan kapan saja dan jadwal anda lebih fleksibel. Tanggal khusus ditetapkan untuk ibadah haji. Tentu saja, ini berarti jutaan umat Islam dari seluruh dunia akan berada di satu tempat pada waktu yang sama. Tentu saja, alokasi nasional dibatasi untuk menjamin keamanan masyarakat kita.
3. Haji untuk Kedua Kali
Antrein jamaah bisa panjang karena kebiasaan umat Islam yang sudah menunaikan ibadah haji tapi ingin kembali lagi. Hal ini mengakibatkan semakin banyak orang yang mendaftar dan antrean menjadi lebih panjang.
4. Kuota Terbatas
Waktu yang diperlukan untuk mendaftar haji tergantung pada kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi kepada negara pengirim jemaah. Setiap negara memiliki kuota yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi lamanya waktu tunggu untuk menunaikan ibadah haji.
Penjelasan Kemenag RI Tentang Lama Antrian Haji
Hilman Latif, Direktur Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Dilgen PHU Kemenag), mengatakan daftar tunggu jemaah reguler di Indonesia bisa mencapai puluhan tahun. Panjangnya antrean ibadah haji di Indonesia antara lain disebabkan oleh kuatnya minat umat Islam Indonesia untuk menunaikan ibadah haji.
Namun tidak semua anak bisa mendaftar haji. Dia mengatakan peraturan saat ini hanya memperbolehkan anak-anak yang berusia minimal 12 tahun untuk menjadi jemaah haji di Indonesia. Ketentuan tersebut ada pada Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 29 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler.
Peraturan ini merupakan perubahan atas PMA Nomor 14 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler. Pasal 4(1) diatur dalam PMA Nomor 14 Tahun 2012. Persyaratan pendaftaran haji meliputi kondisi kesehatan jasmani dan rohani yang dapat dibuktikan dengan surat keterangan dokter, serta kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Berapa Lama Antrian Haji Reguler? Cek di Sini!
Menurut situs resmi Kementerian Agama, berikut 10 daerah di Indonesia dengan daftar tunggu haji paling cepat:
1. Kabupaten Mahakam Ulu (paling cepat tahun 2030)
2. Kabupaten Maluku Tenggara Barat (paling cepat tahun 2032)
3. Kabupaten Maluku Barat Daya (paling cepat tahun 2032)
4. Kabupaten Maluku Tenggara (paling cepat tahun 2033)
5. Kabupaten Buru Selatan (paling cepat tahun 2032)
6. Kabupaten Landak (paling cepat tahun 2033)
7. Kota Ambon (paling cepat tahun 2033)
8. Kabupaten Seram Bagian Barat (paling cepat tahun 2032)
9. Kabupaten Buru (paling cepat tahun 2033)
10. Kabupaten Seram Bagian Timur (paling cepat tahun 2032)
Pilih Jasa Berangkat Haji Terpercaya
Sebagai alternatif untuk memudahkan proses pendaftaran haji, kami Persada Indonesia memiliki layanan yang dapat membantu Anda dalam mengurus segala sesuatu terkait perjalanan ibadah haji. Termasuk proses pendaftaran dan pengaturan perjalanan. Kunjungi Persada Indonesia untuk informasi lebih lanjut tentang layanan antrian haji reguler.
Tinggalkan Balasan