Kemana Perginya Batu Lempar Jumroh?

26 Juni 2024

Melempar jumroh merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh jamaah haji. Adapun hukum melempar jumroh adalah wajib sehingga jika tidak dilaksanakan, jamaah haji bisa terkena denda. Lalu kemana perginya batu lempar jumroh?

Pertanyaan ini akan terjawab jika Anda membaca artikel berikut sampai selesai. Lempar jumroh dilakukan di Kompleks Jembatan Jumroh di Kota Mina. Adapun lokasinya yaitu berada di timur Makkah.

Kemana Perginya Batu Lempar Jumroh?

Lempar jumroh dilakukan dengan melemparkan 3 kerikil ke tiga Tugu yang dilambangkan sebagai setan. Lemparan ini melambangkan penolakan terhadap godaan setan dan merupakan simbol kemenangan spiritual.

Setelah kerikil dilempar, kerikil tersebut tidak dibiarkan menumpuk begitu saja. Ada tim kebersihan yang membersihkan dan mengumpulkan kerikil-kerikil itu kembali. 

Setiap hari, apalagi di saat hari-hari puncak haji, kerikil yang dilempar akan disapu dan dikumpulkan oleh tim. Kerikil tersebut kemudian dibuang atau dipindah ke tempat tertentu. Setelah dilempar, batu-batu tersebut akan dipindahkan ke area yang dirancang khusus.

Jadi kemana perginya batu lempar jumroh? Jawabannya adalah batu-batu tersebut akan dikumpulkan di area khusus oleh tim yang menangani. Menurut Pejabat Departemen Haji, batu-batu yang terkumpul akan dipindahkan dengan alat berat.

Batu-batu tersebut diangkut ke tempat pembuangan yang telah ditentukan. Adapun Tugu Jumroh didesain agar memudahkan dalam pengumpulan kerikil. Terdapat sistem aliran air yang membantu mengarahkan kerikil-kerikil tersebut ke tempat penampungan khusus.

Dengan sistem ini, dapat dipastikan penumpukan tidak akan terjadi, sehingga area tetap bersih dan aman bagi para jamaah haji. Adapun kerikil yang telah dikumpulkan tidak digunakan lagi untuk lempar jumroh berikutnya. 

Hal ini karena terdapat aturan dan syarat tertentu dalam pelaksanaan ibadah haji yang mengharuskan jamaah untuk mencari kerikil sendiri di lokasi. Setelah proses lempar jumroh selesai, kerikil yang dikumpulkan akan dibuang di pembuangan akhir.

Kualitas manajemen dapat ditunjukkan melalui proses pembersihan batu-batu yang dilemparkan oleh jamaah haji. Pengelolaan yang baik dapat mencerminkan penghargaan terhadap kebersihan dan keteraturan ibadah haji.

Menurut buku Mengais Berkah di Bumi Sang Rasul yang ditulis oleh Ahmad Hawassy, melempar jumroh dilakukan pada tiang besar. Ibadah yang terkesan sepele ini merupakan simbolisasi umat Islam dalam melawan setan.

Terdapat tiang yang berada di lokasi untuk melempar jumroh sebagai tempat penanda kemunculan setan yang kemudian dilempar kerikil oleh Nabi Ibrahim AS. Saat ini lokasi lempar jumroh berada di tiga tugu yakni Ula, Wustha, dan Aqabah.

Masing-masing tiang ini memiliki jarak 200 meter hingga 250 meter. Setiap jamaah haji harus mengumpulkan tujuh butir kerikil untuk dilempar di setiap tiang. Makna melempar jumroh adalah untuk mengusir setan dengan kuasa Allah SWT.

Usahakan saat melempar jumroh, Anda mengingat kuasa Allah SWT dalam melawan setan. Maka, disarankan untuk menegakkan dzikir selama proses melempar jumroh sebagai salah satu keutamaan melempar jumroh.

Itulah jawaban dari pertanyaan kemana perginya batu lempar jumroh? Sekarang Anda ingin melaksanakan haji atau umroh?

Dapatkan Penawaran Istimewa dari Persada Indonesia

Jika Anda ingin melaksanakan ibadah haji atau umroh, Anda bisa menggunakan fasilitas dari Persada Indonesia. Setelah mengetahui jawaban dari pertanyaan kemana perginya batu lempar jumroh, Anda mungkin tertarik untuk mencobanya sendiri.

Lakukan pemesanan paket haji atau umroh di Persada Indonesia, dan dapatkan penawaran istimewa dari kami. Ada banyak diskon dan promo yang bisa Anda manfaatkan di bulan-bulan mendekati haji seperti sekarang!

Rate this post

Tinggalkan Balasan