Rukun Haji dan Umrah yang Perlu Anda Ketahui

22 November 2023

Pengetahuan mengenai rukun haji dan umrah menjadi aspek yang krusial bagi mereka yang berencana menjalankan kedua ibadah tersebut. Sebelum melaksanakan haji atau umrah, peserta umumnya akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang rukun yang harus dipatuhi selama pelaksanaan ibadah tersebut, termasuk bimbingan praktis dari pihak penyelenggara perjalanan.

Tujuan utama dari langkah ini adalah memastikan bahwa para peserta haji dan umrah memiliki pengetahuan yang memadai serta mampu menghafal dengan baik urutan rukun yang harus dijalankan ketika berada di Mekkah dan Madinah. Dengan demikian, diharapkan mereka dapat mengurangi ketergantungan pada pembimbing atau pihak lain, sehingga proses ibadah dapat berjalan lancar dan penuh kekhusukan.

Rukun Haji dan Umrah: Panduan Lengkap

Ibadah haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh individu Muslim yang memiliki kemampuan finansial dan fisik. Bagi mereka yang berencana menjalankan ibadah haji, memahami rukun-rukunnya menjadi suatu keharusan. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai rukun-rukun haji dan umrah:

  • Ihram: Awal yang Suci dalam Ibadah Haji

Ihram merupakan fase khusus yang menandai dimulainya ibadah haji bagi setiap jamaah. Proses ihram ini dimulai dengan membaca niat haji dan mengenakan pakaian serba putih, yang menjadi simbol kebersihan dan kesucian.

Bagi laki-laki, tata cara ihram melibatkan penggunaan dua potong kain putih. Satu potong kain dililitkan di pinggang hingga lutut, sementara potongan kain lainnya disampirkan di bahu. Sementara itu, bagi perempuan, model pakaian yang diperbolehkan adalah pakaian yang menutup aurat tanpa aksesoris tambahan, dengan warna yang khususnya putih. Perlu ditekankan bahwa wajah dan tangan perempuan tetap terbuka, tanpa ada penutupan.

Ihram ini memiliki tujuan utama, yaitu menegaskan kesetaraan di antara semua jamaah haji di hadapan Allah SWT, tanpa memandang perbedaan status ekonomi. Pakaian tanpa jahitan yang dikenakan oleh jamaah juga menjadi simbol untuk menghindarkan diri dari kesombongan material. Dengan memasuki keadaan ihram, setiap jamaah menyatukan diri dalam kesucian dan merangkul persamaan di hadapan Sang Pencipta.

  • Wukuf: Kehadiran Suci di Padang Arafah

Rukun haji selanjutnya adalah wukuf, suatu kegiatan yang melibatkan berdiam diri di Padang Arafah. Wukuf bukan sekadar periode diam tanpa makna, melainkan merupakan waktu yang sangat berharga untuk mendalami dzikir dan doa. Pelaksanaan wukuf ini berlangsung di Padang Arafah mulai dari matahari terbenam hingga matahari terbit.

  • Tawaf: Mengelilingi Ka’bah dengan Khusyuk

Tawaf merupakan salah satu rukun penting dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah, di mana para jamaah mengelilingi Ka’bah berlawanan arah jarum jam. Setibanya di Masjidil Haram, jamaah haji diwajibkan untuk melakukan tawaf kedatangan. Saat melaksanakan tawaf ini, para jamaah menyampaikan berbagai doa dengan khidmat. Selain itu, mereka juga berupaya untuk mencium atau menyentuh hajar aswad.

Menyentuh atau mencium hajar aswad dapat menjadi tantangan, terutama dalam periode haji yang penuh dengan jamaah yang sedang melakukan tawaf. Meskipun tidak termasuk rukun, keinginan untuk menyentuh atau mencium hajar aswad umumnya dimiliki oleh setiap jamaah haji dan umrah. Jika tidak memungkinkan untuk melakukan kedua hal tersebut, mencukupkan dengan menunjuk hajar aswad menggunakan tangan.

  • Sa’i: Langkah-Langkah Tindakan Setelah Tawaf

Setelah menyelesaikan tawaf, langkah selanjutnya adalah melaksanakan sa’i. Sa’i juga merupakan salah satu rukun dalam ibadah umrah. Sa’i melibatkan kegiatan berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwa. Penting untuk menjalankan kegiatan sa’i secara berkelanjutan, tanpa terputus oleh percakapan, kunjungan ke toilet, atau kegiatan lainnya.

Berlari-lari kecil ini dilakukan sebanyak tujuh kali. Praktik sa’i ini mirip dengan apa yang dilakukan Siti Hajar pada masa lalu, yang berlari bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwa untuk mencari air bagi Nabi Ismail yang sedang kehausan. Proses ini mengandung makna sejarah dan menjadi bagian integral dari perjalanan spiritual dalam ibadah haji dan umrah.

  • Tahallul: Penutupan Ibadah Haji dengan Khidmat

Langkah terakhir dalam rangkaian ibadah haji adalah tahallul. Tahallul melibatkan tindakan jamaah untuk mencukur sebagian rambutnya, di mana beberapa jamaah pria mungkin memilih untuk mencukur rambut hingga botak. Sementara itu, sebagian besar jamaah wanita memilih untuk memotong sebagian rambut di balik hijab mereka.

Setelah melaksanakan tahallul, semua larangan dalam ibadah haji menjadi diperbolehkan kembali, kecuali melakukan hubungan suami istri. Tahallul ini dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah, setelah jamaah menyelesaikan lontar jumrah. Proses ini menandai penutupan secara resmi dari rangkaian ibadah haji, dan jamaah kembali ke kehidupan sehari-hari mereka dengan hati yang bersih dan tulus.

  • Tertib: Kesempurnaan dalam Urutan Ibadah Haji dan Umrah

Rukun yang terakhir adalah tertib. Artinya, seluruh rangkaian ibadah haji dan umrah harus dijalankan sesuai urutannya dengan akurat, tanpa ada yang terlewat atau terjadi kekeliruan urutan. Semua tahapan rukun haji harus dilaksanakan dengan ketenangan, disertai dengan sikap antri, serta tanpa mengganggu kenyamanan ibadah jamaah lainnya.

Apa Bedanya Rukun Haji dan Umrah?

Perbedaan utama antara rukun haji dan umrah terletak pada jumlah rukunnya dan adanya satu rukun khusus dalam haji yang tidak ada dalam umrah, yaitu wukuf di Padang Arafah. Secara umum, rukun haji berjumlah enam, sementara rukun umrah berjumlah lima. Wukuf di Padang Arafah merupakan ciri khas ibadah haji yang tidak dilakukan dalam ibadah umrah.

Secara umum, urutan dan pelaksanaan ibadah haji dan umrah sama, namun ada perbedaan signifikan dalam tahapan setelah ihram. Dalam umrah, setelah ihram, jamaah harus mengambil miqat di lokasi yang ditentukan dan melanjutkan ke rukun kedua, yaitu tawaf sebanyak tujuh kali. Sementara dalam haji, setelah ihram, jamaah haji langsung melakukan wukuf di Padang Arafah, baru kemudian melanjutkan ke rukun selanjutnya, yaitu tawaf.

Dengan demikian, perbedaan utama antara rukun haji dan umrah adalah keberadaan wukuf di Padang Arafah sebagai rukun khusus dalam haji, yang tidak ada dalam umrah.

Berangkat Haji dan Umrah dengan Kepercayaan Bersama Persada Indonesia

Apabila Anda telah memutuskan untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah dan tengah mencari travel yang dapat diandalkan, Persada Indonesia Travel Umrah Surabaya adalah pilihan yang sangat tepat. Sebagai agen travel haji dan umrah yang telah terbukti aman dan terpercaya sejak tahun 1989, Persada Indonesia menjamin kenyamanan dan keamanan Anda selama perjalanan ibadah.

Seluruh kegiatan umrah Anda akan dipandu oleh Ustadzah Oki Setiana Dewi, seorang pendakwah terkenal yang dikenal akan amanahnya dan sering memberikan kajian di acara televisi dengan sangat baik. Keberadaannya akan memberikan dukungan spiritual dan panduan berharga sepanjang perjalanan ibadah Anda.

Kami menyediakan beragam paket umrah yang dapat disesuaikan dengan keinginan dan anggaran Anda, termasuk Umroh Milad, Umroh 9 Hari, Umroh 13 Hari, Umroh Plus Turkey, Umroh Plus Europe, dan Umroh Privat. Persada Indonesia berkomitmen untuk memberikan pengalaman ibadah yang berkualitas dan berkesan bagi setiap jamaah.

Jangan ragu untuk menghubungi kami guna mendapatkan informasi lebih lanjut dan memilih paket umrah yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Percayakan perjalanan ibadah Anda kepada Persada Indonesia untuk pengalaman menjalakan rukun haji dan umrah yang penuh makna dan tak terlupakan.

Rate this post