Apa makna dari hari raya Idul Adha? Pasti pertanyaan tersebut keluar ketika akan mendekati hari raya Idul Adha. Sebenarnya, Idul Adha merupakan hari besar kedua bagi umat muslim setelah hari raya Idul Fitri. Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah menurut kalender Hijriah atau 70 hari setelah Idul Fitri.
Sama seperti hari raya Idul Fitri. Pada hari raya Idul Adha umat Islam juga melaksanakan shalat sunnah Idul Adha bersama-sama di sebuah masjid ataupun di tanah lapang. Idul Adha juga menjadi puncak ibadah haji, dimana jutaan umat muslim dari seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk menjalani rangkaian haji.
Apa Makna Dari Hari Raya Idul Adha?
Secara bahasa, sebenarnya kata Adha sendiri berasal dari Bahasa Arab yang berarti hewan sembelihan. Hal ini dikarenakan masyarakat muslim di seluruh dunia akan merayakan hari raya Idul Adha dengan menyembelih hewan kurban, baik berupa kambing, sapi, atau hewan ternak lainnya.
Makna dari hari raya Idul Adha dikisahkan pada ketaatan Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s yang bisa dijadikan sebagai suri tauladan dibalik perayaan hari raya ini. Idul Adha mengajarkan keikhlasan, nilai-nilai pengorbanan, kesabaran, ketaatan, dan nilai berbagi kepada sesama. Poin-poin ini bisa menjelaskannya:
- Perintah untuk Berkurban
Di dalam hari raya Idul Adha, terdapat perintah untuk menyembelih hewan kurban. Berkurban pada hari raya Idul Adha menjadi sebuah pengingat kepada manusia bahwa jalan menuju surga membutuhkan sebuah pengorbanan dan ketaatan sebagaimana kisah dari Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s.
Perintah untuk menyembelih hewan kurban tersebut bermula dari Nabi Ibrahim a.s yang mendapatkan mimpi untuk menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail a.s di tanggal 8 Dzulhijjah.
Bagi seorang Nabi Ibrahim, tentu mimpi tersebut membuatnya menjadi merenung dan memohon petunjuk kepada Allah SWT. Namun, Nabi Ibrahim a.s tetap mendapatkan mimpi yang sama sebanyak tiga kali.
Kemudian Nabi Ibrahim a.s membicarakan mimpinya kepada Nabi Ismail a.s. Sebagai seseorang yang taat atas perintah Allah SWT, Nabi Ismail a.s tanpa ragu menyuruh Nabi Ibrahim a.s untuk melaksanakan perintah-Nya.
Atas keikhlasan dan kesabaran dari keduanya, Allah SWT lantas mengganti Nabi Ismail a.s dengan seekor domba yang sejak saat itu hingga sekarang kerap dijadikan sebagai sebuah ibadah rutin pada hari tasyrik pada tanggal 10 sampai tanggal 13 Dzulhijjah pada setiap tahunnya.
- Perintah untuk Menjalankan Ibadah Haji
Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilakukan bagi seorang muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Hal tersebut dikarenakan ibadah Haji membutuhkan pengorbanan badan dan harta untuk dapat melaksanakannya.
Ibadah haji bermula dari Nabi Ibrahim a.s yang mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk membangun Ka’bah di Kota Mekkah. Selanjutnya Nabi Ibrahim a.s diperintahkan untuk mengumandangkan adzan dan memberitahu manusia mengenai ibadah haji.
Rangkaian peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim a.s tersebut dijadikan sebagai dasar lahirnya Kota Mekkah dan Ka’bah sebagai kiblat umat Islam yang ada di seluruh dunia. Maka dari itu, setiap tanggal 8 sampai tanggal 12 Dzulhijjah, jutaan umat muslim melaksanakan serangkaian ibadah haji sesuai seruan tersebut.
Dengan melaksanakan ibadah haji, maka bisa membersihkan jiwa dan hati dari dosa-dosa sebelumnya. Selain itu, berangkat haji pada Idul Adha juga merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Jadi itulah penjelasan mengenai apa makna dari hari raya Idul Adha. Apabila Anda ingin melakukan ibadah haji, maka bisa percayakan Persada Indonesia sebagai jasa travel haji terpercaya. Kami memiliki paket haji plus dan haji furodah yang memiliki fasilitas dan manfaat yang banyak. Tunggu apalagi, hubungi kami segera!
Tinggalkan Balasan